..
ku ingin engkau menjadi mlik'kku ,
akku akan mncintai mu , mnjaga.mu
selama hdupku dan akku akan brjaNji , hnya kau lha yg ku sanyangi
ku akan setya dsini mnemani.mu....
^_^
echa
Minggu, 17 Juni 2012
laggu
Inilah akhir cintaku, inilah akhir kisahku
Setelah kau jauh tinggalkan aku
Tak bisa ku melupakanmu, tak bisa aku tanpamu
Tak pernah aku rela kau tinggalkan aku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
* tiada ku sangka engkau berubah
Ku tak percaya kau membagi cinta
Tahukah engkau betapa sakitnya
Kau membagi cinta karna dia
Reff:
Tak pernah ku coba melupakanmu
Mengapa kau buat luka hatiku
Sekian lama aku menunggu
Kasih dimana hatimu
Tak bisa ku coba melupakanmu
Mengapa kau buat luka hatiku
Sekian lama aku menunggu
Kasih dimana hatimu
Tak bisa ku melupakanmu, tak bisa aku tanpamu
Tak pernah aku rela kau tinggalkan aku
Repeat *
Repeat reff
Setelah kau jauh tinggalkan aku
Tak bisa ku melupakanmu, tak bisa aku tanpamu
Tak pernah aku rela kau tinggalkan aku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
* tiada ku sangka engkau berubah
Ku tak percaya kau membagi cinta
Tahukah engkau betapa sakitnya
Kau membagi cinta karna dia
Reff:
Tak pernah ku coba melupakanmu
Mengapa kau buat luka hatiku
Sekian lama aku menunggu
Kasih dimana hatimu
Tak bisa ku coba melupakanmu
Mengapa kau buat luka hatiku
Sekian lama aku menunggu
Kasih dimana hatimu
Tak bisa ku melupakanmu, tak bisa aku tanpamu
Tak pernah aku rela kau tinggalkan aku
Repeat *
Repeat reff
Senin, 05 Maret 2012
Kantor Pos Surabaya
Kantor Pos Surabaya memiliki halaman luas yang rapi dan
terawat baik, dan dibalik pagarnya terdapat taman kecil dengan tumbuhan dan
bunga pendek yang cukup membuat segar pemandangan. Kantor Pos Surabaya
merupakan bangunan tua Kota Surabaya yang masih terlihat elegan dan difungsikan
dengan baik.
Tidak mengapa meskipun fungsinya berbeda dengan ketika
bangunan dibuat, yang penting bangunan tua ini tidak dibiarkan terlantar dan
rusak dimakan usia, dan tetap dijaga keaslian arsitektur bangunannya.
Kantor Pos Surabaya dengan bangunan utama
memiliki komposisi simetris persegi empat penuh tanpa pola segitiga di bagian
dinding depan atasnya. Dua pasang pilar rendah menyangga koridor depan bangunan
dengan sedikit tonjolan segitiga dan ornamen lingkaran.
Warna orange mencorong dan warna hitam di bagian dasar, warna
Kantor Pos Indonesia, mendominasi tembok bangunan Kantor Pos Surabaya ini.
Kantor Pos Surabaya dengan sebuah tengara
di bagian depan bangunan yang menceritakan secara singkat sejarah bangunan ini.
Kantor Pos Surabaya dibangun pada 1880 dan menjadi rumah
kediaman serta Kantor Kabupaten Surabaya sampai tahun 1881, sehingga Jalan
Kebonrojo dulu dinamakan Regentstraat. Selanjutnya gedung Kantor Pos Surabaya
ini digunakan Hogere Burger School (HBS) sampai tahun 1926, dan kemudian menjadi
Kantor Pos Besar (Hoofd Post Kantoor).
Tengara itu juga menyebutkan bahwa Kantor Pos Surabaya telah
ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya dengan nomor urut 19.
Kantor Pos Surabaya ini lokasinya berada di
Jl. Kebonrojo No. 10, hanya beberapa ratus meter saja dari Tugu Pahlawan dan Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria.
Kantor Pos Surabaya memiliki bangunan sayap
dengan atap susun dua yang terbilang cukup unik, yang memberi kesan gemuk pada
bangunan. Arsitek yang mengerjakannya bernama G. Bolsius.
Kantor Pos Surabaya dengan halaman depan
luas yang rapi dan relatif bersih.
Kantor Pos Surabaya dengan Bis Surat kuno
berukuran besar yang terlihat dalam kondisi masih sangat baik.
Pada tahun 1906 – 1913, Hubertus Johannes van Mook bersekolah
di gedung Kantor Pos Surabaya ini ketika masih digunakan oleh HBS. van Mook
kemudian menjabat sebagai Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 14
September 1944 – 1 November 1948, namun praktis menjalankan fungsi sebagai
Gubernur Jenderal karena Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van
Starkenborgh Stachouwer ditawan Jepang dan dibawa ke Manchuria. Beberapa tahun
kemudian Bung Karno juga bersekolah di sini, yaitu pada 1916 – 1923.
Kantor Pos Surabaya
Kantor
Pos Surabaya memiliki halaman luas yang rapi dan terawat baik, dan dibalik
pagarnya terdapat taman kecil dengan tumbuhan dan bunga pendek yang cukup
membuat segar pemandangan. Kantor Pos Surabaya merupakan bangunan tua Kota
Surabaya yang masih terlihat elegan dan difungsikan dengan baik.
Tidak
mengapa meskipun fungsinya berbeda dengan ketika bangunan dibuat, yang penting
bangunan tua ini tidak dibiarkan terlantar dan rusak dimakan usia, dan tetap
dijaga keaslian arsitektur bangunannya.
Kantor Pos Surabaya dengan bangunan utama
memiliki komposisi simetris persegi empat penuh tanpa pola segitiga di bagian
dinding depan atasnya. Dua pasang pilar rendah menyangga koridor depan bangunan
dengan sedikit tonjolan segitiga dan ornamen lingkaran.
Warna
orange mencorong dan warna hitam di bagian dasar, warna Kantor Pos Indonesia,
mendominasi tembok bangunan Kantor Pos Surabaya ini.
Kantor Pos Surabaya dengan sebuah tengara
di bagian depan bangunan yang menceritakan secara singkat sejarah bangunan ini.
Kantor
Pos Surabaya dibangun pada 1880 dan menjadi rumah kediaman serta Kantor
Kabupaten Surabaya sampai tahun 1881, sehingga Jalan Kebonrojo dulu dinamakan
Regentstraat. Selanjutnya gedung Kantor Pos Surabaya ini digunakan Hogere
Burger School (HBS) sampai tahun 1926, dan kemudian menjadi Kantor Pos Besar
(Hoofd Post Kantoor).
Tengara
itu juga menyebutkan bahwa Kantor Pos Surabaya telah ditetapkan sebagai
Bangunan Cagar Budaya dengan nomor urut 19.
Kantor Pos Surabaya ini lokasinya berada di
Jl. Kebonrojo No. 10, hanya beberapa ratus meter saja dari Tugu Pahlawan dan Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria.
Kantor Pos Surabaya memiliki bangunan sayap
dengan atap susun dua yang terbilang cukup unik, yang memberi kesan gemuk pada
bangunan. Arsitek yang mengerjakannya bernama G. Bolsius.
Kantor Pos Surabaya dengan halaman depan
luas yang rapi dan relatif bersih.
Kantor Pos Surabaya dengan Bis Surat kuno
berukuran besar yang terlihat dalam kondisi masih sangat baik.
Pada
tahun 1906 – 1913, Hubertus Johannes van Mook bersekolah di gedung Kantor Pos
Surabaya ini ketika masih digunakan oleh HBS. van Mook kemudian menjabat
sebagai Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 14 September 1944 – 1
November 1948, namun praktis menjalankan fungsi sebagai Gubernur Jenderal karena
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer ditawan
Jepang dan dibawa ke Manchuria. Beberapa tahun kemudian Bung Karno juga
bersekolah di sini, yaitu pada 1916 – 1923.
Kantor Pos Surabaya
Kantor
Pos Surabaya memiliki halaman luas yang rapi dan terawat baik, dan dibalik
pagarnya terdapat taman kecil dengan tumbuhan dan bunga pendek yang cukup
membuat segar pemandangan. Kantor Pos Surabaya merupakan bangunan tua Kota
Surabaya yang masih terlihat elegan dan difungsikan dengan baik.
Tidak
mengapa meskipun fungsinya berbeda dengan ketika bangunan dibuat, yang penting
bangunan tua ini tidak dibiarkan terlantar dan rusak dimakan usia, dan tetap
dijaga keaslian arsitektur bangunannya.
Kantor Pos Surabaya dengan bangunan utama
memiliki komposisi simetris persegi empat penuh tanpa pola segitiga di bagian
dinding depan atasnya. Dua pasang pilar rendah menyangga koridor depan bangunan
dengan sedikit tonjolan segitiga dan ornamen lingkaran.
Warna
orange mencorong dan warna hitam di bagian dasar, warna Kantor Pos Indonesia,
mendominasi tembok bangunan Kantor Pos Surabaya ini.
Kantor Pos Surabaya dengan sebuah tengara
di bagian depan bangunan yang menceritakan secara singkat sejarah bangunan ini.
Kantor
Pos Surabaya dibangun pada 1880 dan menjadi rumah kediaman serta Kantor
Kabupaten Surabaya sampai tahun 1881, sehingga Jalan Kebonrojo dulu dinamakan
Regentstraat. Selanjutnya gedung Kantor Pos Surabaya ini digunakan Hogere
Burger School (HBS) sampai tahun 1926, dan kemudian menjadi Kantor Pos Besar
(Hoofd Post Kantoor).
Tengara
itu juga menyebutkan bahwa Kantor Pos Surabaya telah ditetapkan sebagai
Bangunan Cagar Budaya dengan nomor urut 19.
Kantor Pos Surabaya ini lokasinya berada di
Jl. Kebonrojo No. 10, hanya beberapa ratus meter saja dari Tugu Pahlawan dan Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria.
Kantor Pos Surabaya memiliki bangunan sayap
dengan atap susun dua yang terbilang cukup unik, yang memberi kesan gemuk pada
bangunan. Arsitek yang mengerjakannya bernama G. Bolsius.
Kantor Pos Surabaya dengan halaman depan
luas yang rapi dan relatif bersih.
Kantor Pos Surabaya dengan Bis Surat kuno
berukuran besar yang terlihat dalam kondisi masih sangat baik.
Pada
tahun 1906 – 1913, Hubertus Johannes van Mook bersekolah di gedung Kantor Pos
Surabaya ini ketika masih digunakan oleh HBS. van Mook kemudian menjabat
sebagai Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 14 September 1944 – 1
November 1948, namun praktis menjalankan fungsi sebagai Gubernur Jenderal karena
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer ditawan
Jepang dan dibawa ke Manchuria. Beberapa tahun kemudian Bung Karno juga
bersekolah di sini, yaitu pada 1916 – 1923.
Kantor Pos Surabaya
Kantor
Pos Surabaya memiliki halaman luas yang rapi dan terawat baik, dan dibalik
pagarnya terdapat taman kecil dengan tumbuhan dan bunga pendek yang cukup
membuat segar pemandangan. Kantor Pos Surabaya merupakan bangunan tua Kota
Surabaya yang masih terlihat elegan dan difungsikan dengan baik.
Tidak
mengapa meskipun fungsinya berbeda dengan ketika bangunan dibuat, yang penting
bangunan tua ini tidak dibiarkan terlantar dan rusak dimakan usia, dan tetap
dijaga keaslian arsitektur bangunannya.
Kantor Pos Surabaya dengan bangunan utama
memiliki komposisi simetris persegi empat penuh tanpa pola segitiga di bagian
dinding depan atasnya. Dua pasang pilar rendah menyangga koridor depan bangunan
dengan sedikit tonjolan segitiga dan ornamen lingkaran.
Warna
orange mencorong dan warna hitam di bagian dasar, warna Kantor Pos Indonesia,
mendominasi tembok bangunan Kantor Pos Surabaya ini.
Kantor Pos Surabaya dengan sebuah tengara
di bagian depan bangunan yang menceritakan secara singkat sejarah bangunan ini.
Kantor
Pos Surabaya dibangun pada 1880 dan menjadi rumah kediaman serta Kantor
Kabupaten Surabaya sampai tahun 1881, sehingga Jalan Kebonrojo dulu dinamakan
Regentstraat. Selanjutnya gedung Kantor Pos Surabaya ini digunakan Hogere
Burger School (HBS) sampai tahun 1926, dan kemudian menjadi Kantor Pos Besar
(Hoofd Post Kantoor).
Tengara
itu juga menyebutkan bahwa Kantor Pos Surabaya telah ditetapkan sebagai
Bangunan Cagar Budaya dengan nomor urut 19.
Kantor Pos Surabaya ini lokasinya berada di
Jl. Kebonrojo No. 10, hanya beberapa ratus meter saja dari Tugu Pahlawan dan Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria.
Kantor Pos Surabaya memiliki bangunan sayap
dengan atap susun dua yang terbilang cukup unik, yang memberi kesan gemuk pada
bangunan. Arsitek yang mengerjakannya bernama G. Bolsius.
Kantor Pos Surabaya dengan halaman depan
luas yang rapi dan relatif bersih.
Kantor Pos Surabaya dengan Bis Surat kuno
berukuran besar yang terlihat dalam kondisi masih sangat baik.
Pada
tahun 1906 – 1913, Hubertus Johannes van Mook bersekolah di gedung Kantor Pos
Surabaya ini ketika masih digunakan oleh HBS. van Mook kemudian menjabat
sebagai Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 14 September 1944 – 1
November 1948, namun praktis menjalankan fungsi sebagai Gubernur Jenderal karena
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer ditawan
Jepang dan dibawa ke Manchuria. Beberapa tahun kemudian Bung Karno juga
bersekolah di sini, yaitu pada 1916 – 1923.
Langganan:
Postingan (Atom)